Minggu, 11 September 2016
Perencanaan Pembelajaran; Upaya Membelajarkan Siswa
Perencanaan Pembelajaran; Upaya Membelajarkan Siswa - Pembelajaran atau ungkapan yang lebih dikenal sebelumnya “pengajaran” adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Aktivitas belajar pada siswa dapat terjadi dengan direncanakan (by designed)
dan dapat pula terjadi tanpa direncanakan. Belajar agama Islam yang
direncanakan adalah aktivitas pendidikan yang secara sadar dirancang
untuk membantu murid dalam mengembangkan pandangan hidup islami yang
selanjutnya diwujudkan dalam sikap hidup dan keterampilan hidup baik
yang bersifat manual maupun mental spiritual. Sedangkan belajar yang
tidak direncanakan adalah fenomena pendidikan yang berupa peristiwa yang
tanpa disengaja dan direncanakan, namun dampaknya dapat mempengaruhi,
mengubah, atau bahkan mengembangkan pandangan hidup, sikap hidup, dan
keterampilan hidup. Fenomena kehidupan berupa peristiwa kehidupan
sehari-hari akan senantiasa dihadapi oleh setiap orang, baik dalam
lingkungan keluarga, masyarakat, pekerjaan, maupun global (baca:
Muhaimin, 2004: 184).
Proses perubahan tingkah
laku manusia untuk menjadi muslim, mukmin, muttaqin, dan sebagainya
dalam konteks pembelajaran agama Islam, bukanlah kekuasaan manusia
termasuk guru, akan tetapi dengan sendirinya murid akan memilih dan
menentukan jalan hidupnya dengan izin Allah. Pembelajara merupakan salah
satu wahana yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
potensi murid menuju jalan kehidupan yang disediakan oleh Allah Swt, dan
murid sendiri yang memilih, memutuskan, dan mengembangkan jalan hidup
dan kehidupan yang telah diperlajari dan dipilihnya.
Pembelajaran pada
dasarnya rekayasa untuk membantu murid agar dapat tumbuh berkembang
sesuai dengan maksud penciptaannya. Fungsi guru pendidikan agama Islam
adalah berupaya untuk memilih, menetapkan, dan mengembangkan metode
pembelajaran yang memungkinkan dapat membantu kemudahan, kecepatan,
kebiasaan, dan kesenangan murid mempelajari Islam untuk dijadikan
pedoman dan petunjuk hidup dan kehidupannya.
Aktivitas
pembelajaran agama Islam sebagai salah satu mata pelajaran di
sekolah/madrasah yang syarat dengan muatan nilai kehidupan islami, perlu
diupayakan melalui perencanaan pembelajaran yang baik, agar dapat
mempengaruhi pilihan, putusan dan pengembangan kehidupan murid. Oleh
karena itu, salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah
membuat perencanaan pembelajaran secara professional dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pendidik, pembelajar,
sekaligus sebagai perancang pembelajaran.
Upaya membelajarkan murid
dapat dirancang tidak hanya dalam berinteraksi dengan guru sebagai
satu-satunya sumber belajar, melainkan berinteraksi dengan semua sumber
belajar yang mungkin dapat dipakai untuk mencapai hasil pembelajaran
yang diinginkan. Sebagaimana menurut AECT (Association Education Center and Technology) dalam Muhaimin (2004: 185), sumber belajar dapat berupa pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar atau lingkungan.
Dengan demikian, inti
dari perencanaan pembelajaran adalah proses memilih, menetapkan,
mengembangkan, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran, menawarkan
bahan ajar, menyediakan pengalaman belajar yang bermakna, serta mengukur
tingkat keberhasilan proses pembelajaran dalam mencapai hasil belajar.
Langganan:
Postingan (Atom)